Senin, 11 April 2016


Dari rahim malam yang sepi
Bersama teman sejati
Dentingan jarum arloji
Yang selalu setia mengitari
Kuceritakan segala yang membebani
Semakin lama semakin terkorek hati ini
Hati yang selalu merindui
Menunggu pun aku tak peduli
Karena logika sudah lama mati
Mati dalam kesendirian
Sendiri… sunyi… sepi…

Ketika hati mulai beradu
Jiwapun mulai mengadu
Perlahan-lahan menjadi pilu
Pilu tanpa tanda seru
Bintang di langit pun seakan terharu
Menyaksikan rindu yang sudah lama berdebu
Yang semakin hari semakin menggebu
tersirat dalam butiran debu
yang kugores diblogku
tertancap mengenaskan bagaikan paku
di keheningan malam mulai kelabu
yang mulai kelabu di malam rabu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar