Rabu, 04 Januari 2017

Bukankah ALLAH begitu dekat?
Bahkan lebih dekat dari urat nadimu.

Kita selalu merasa bahwa ALLAH meninggalkan kita saat kita terbelit oleh masalah yang tiada habisnya. Kita berseru …
“Ini tidak adil Tuhan.”
Ketidakadilan yang mana? Bukankah masalah saudara kita yang di Aleppo lebih besar ketimbang kita yang masih bisa hidup dengan bebas seperti ini?

Apakah tidak malu mengatakan Tuhan tidak adil, justru kitalah yang tak adil terhadapNya. Kewajiban-kewajiban selalu kita lalaikan tapi terus-terusan menuntut hak-hak kita. Jadi siapa yang sebenarnya tak adil saudaraku?

Solat sering telat, sedekah masih mikir, padahal ALLAH tiada henti-hentinya memberikan berbagai kenikmatan. Begitu banyak kenikmatan yang sejak lahir bahkan sampai saat ini kita rasakan tak pernah ia cabut sekalipun.

Lalu saat Dia menyenggol dengan sedikit cobaan, tidakkah kita sadari, bahwa Dia memintamu untuk mengadu pada-Nya, meminta pada-Nya, memohon pada-Nya, dan kembali ke jalan-Nya.

Wahai saudaraku…
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,” (Q.S  Al-Inshirah : 5)

Sahabatku daripada mengeluh karena beban hidup yang terus-terusan menghimpit, bukankah lebih baik bangkit dan bukankah lebih baik kita doakan saudara kita yang di Aceh, di BIMA, dan di Aleppo.

Jika mulai bosan dengan kehidupan ini cobalah bayangkan bagaimana sedihnya anak-anak Suriah yang kelaparan bahkan kehausan.

Jika mulai merasa hidupmu tak ada artinya, cobalah bayangkan bagaimana susahnya para lelaki suriah untuk medapatkan hak hidup mereka.

Jika mulai merasa tak ada yang peduli, bayangkan bagaimana perasaan masyarakat Aceh dan BIMA yang tak sedikit dari kita yang tak peduli pada penderitaan mereka.

Saudaraku mohonlah pada ALLAH.
Saudaraku ALLAH dekat denganmu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar